Kepala botak lebih beresiko terkena kanker kulit

Sebuah penelitian terbaru menemukan hubungan yang menarik antara kondisi kebotakan atau male-pattern baldness (MPB) dengan risiko meningkat terkena kanker kulit. Hasil penelitian ini memberikan wawasan yang menarik dan menggugah untuk mempertimbangkan dampak dari kebotakan terhadap kesehatan kulit.

MPB adalah kondisi kebotakan yang umum terjadi pada pria, yang ditandai dengan penipisan dan hilangnya rambut pada bagian tertentu dari kepala. Selama ini, MPB dianggap sebagai masalah kosmetik. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa hal ini mungkin memiliki implikasi kesehatan yang lebih serius, terutama terkait dengan risiko kanker kulit.

Studi ini mengungkapkan bahwa pria yang mengalami kebotakan memiliki risiko lebih tinggi terkena jenis-jenis kanker kulit tertentu, seperti basal cell carcinoma (BCC) dan squamous cell carcinoma (SCC). Risiko ini terutama meningkat pada area kepala dan leher, di mana kulit terbuka lebih banyak terpapar sinar matahari.

Peneliti menjelaskan bahwa gen-gen yang terkait dengan MPB juga memiliki keterkaitan dengan pigmen kulit dan rambut. Artinya, orang yang mengalami kebotakan mungkin memiliki ciri-ciri pigmen kulit yang berbeda. Ini membuka potensi bahwa MPB mempengaruhi risiko kanker kulit melalui pengaruhnya pada pigmentasi kulit.

Hasil penelitian ini memberikan dorongan kuat untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan kulit bagi pria yang mengalami kebotakan. Menjaga kulit kepala dengan baik, menggunakan tabir surya, dan menghindari paparan sinar matahari berlebihan adalah langkah-langkah yang sangat penting untuk mengurangi risiko kanker kulit.

Dikutip dari: Ong, JS., Seviiri, M., Dusingize, J.C. et al. Uncovering the complex relationship between balding, testosterone and skin cancers in men. Nat Commun 14, 5962 (2023). https://doi.org/10.1038/s41467-023-41231-8