Tubuh kurus tapi berlemak? Ini 5 penyebab Skinny Fat
Kenali 'skinny fat' atau 'normal weight obesity', kondisi di mana tubuh tampak kurus tetapi memiliki kadar lemak tinggi. Temukan penyebabnya dan cara mengatasi untuk mencapai keseimbangan komposisi tubuh yang sehat.
Abd. Kakhar Umar
Sunday, 15 October 2023
ETFLIN original image generated by AI
Terkadang, penampilan bisa membohongi. Anda mungkin melihat seseorang yang tampak kurus dari luar, namun sebenarnya memiliki kadar lemak tubuh yang tinggi. Fenomena ini dikenal sebagai 'skinny fat' atau 'normal weight obesity'. Mari kita telusuri lebih jauh tentang penyebab munculnya 'skinny fat' ini yang mungkin tidak selalu terlihat dari luar.
1. Pola Makan yang Tidak Sehat
Salah satu penyebab utama 'skinny fat' adalah pola makan yang tidak sehat. Sering kali, orang yang tampak kurus mungkin mengonsumsi makanan tinggi lemak trans, gula tambahan, dan makanan olahan. Meskipun berat badan mereka tetap terlihat normal, makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan penumpukan lemak visceral di sekitar organ dalam, yang sangat membahayakan.
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik adalah faktor penting dalam mengontrol komposisi tubuh. Orang yang kurang bergerak atau tidak melakukan latihan fisik secara teratur memiliki risiko lebih tinggi mengalami 'skinny fat'. Lemak tubuh dapat meningkat tanpa disadari, terutama di daerah perut, meskipun berat badan keseluruhan tetap stabil.
3. Metabolisme Tubuh yang Lambat
Perbedaan metabolisme tubuh antar individu dapat mempengaruhi cara tubuh menyimpan dan membakar lemak. Beberapa orang mungkin memiliki metabolisme yang cenderung lebih lambat, yang dapat menyebabkan penumpukan lemak bahkan dengan berat badan yang terlihat normal. Faktor-faktor seperti usia, pola makan, dan tingkat aktivitas fisik juga berperan dalam metabolisme tubuh.
4. Genetika dan Keturunan
Faktor genetika juga memainkan peran penting dalam 'skinny fat'. Kecenderungan untuk mengumpulkan lemak di area tertentu dapat diwarisi dari orangtua. Bahkan jika seseorang memiliki berat badan yang tampak sehat, predisposisi genetik dapat membuat mereka rentan terhadap akumulasi lemak visceral tanpa mereka sadari.
5. Stress dan Kualitas Tidur yang Buruk
Stres kronis dan kurangnya tidur dapat mengganggu hormon yang mengatur nafsu makan, metabolisme, dan penumpukan lemak. Kondisi ini dapat mengarah pada peningkatan lemak tubuh, terutama di sekitar perut, bahkan pada orang yang terlihat kurus.
Dalam mengatasi 'skinny fat', penting untuk memahami bahwa tujuan utama adalah mencapai keseimbangan antara berat badan yang sehat, komposisi tubuh yang baik, dan gaya hidup aktif. Konsultasikan dengan ahli gizi atau pelatih pribadi untuk membantu merancang rencana diet dan latihan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Menggabungkan pola makan seimbang dan rutin berolahraga adalah langkah awal yang baik untuk mengatasi 'skinny fat' dan menjaga kesehatan secara menyeluruh.