Home > News > Pertahanan Terakhir Sumatra: Pelajaran dari Perjuangan Hutan Harapan Melawan Deforestasi

id

Pertahanan Terakhir Sumatra: Pelajaran dari Perjuangan Hutan Harapan Melawan Deforestasi


Kisah sukses restorasi ekosistem Hutan Harapan di Sumatra, Indonesia, dan bagaimana keterlibatan pemangku kepentingan berhasil menurunkan deforestasi.

SciPhar Editor
Tuesday, 18 March 2025

Pertahanan Terakhir Sumatra: Pelajaran dari Perjuangan Hutan Harapan Melawan Deforestasi

Gambar dari hutanharapan.id

Sumatera, pulau yang dikenal dengan keanekaragaman hayatinya yang melimpah, menyimpan kisah penting tentang upaya restorasi ekosistem hutan tropis dataran rendah yang tersisa, yaitu Hutan Harapan. Dengan luas sekitar 100.000 hektar, kawasan ini menjadi harapan terakhir di tengah lanskap yang didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri.

Sejak tahun 2007, Kementerian Kehutanan (kini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK) memberikan izin Konsesi Restorasi Ekosistem (ERC) kepada PT Restorasi Ekosistem Indonesia (PT REKI) untuk memulihkan dan mengelola hutan produksi yang terdegradasi ini. ERC merupakan kebijakan baru yang berorientasi pasar di Indonesia, mendorong investasi swasta dalam restorasi hutan untuk mengatasi deforestasi dan mencapai target restorasi global.

Meskipun dulunya merupakan area bekas tebangan, Hutan Harapan masih kaya akan biodiversitas, menjadi rumah bagi masyarakat adat Batin Sembilan, suku Melayu, serta berbagai pendatang. Namun, lokasinya yang terisolasi oleh berbagai penggunaan lahan lain membuat Hutan Harapan sangat rentan terhadap ancaman seperti perambahan, pembalakan liar, perburuan, dan kebakaran hutan.

Mengatasi Kompleksitas dengan Pendekatan Kolaboratif

PT REKI menghadapi tantangan kompleks dalam mengelola Hutan Harapan, termasuk berbagai kepentingan yang berbeda dari berbagai pemangku kepentingan. Studi terbaru yang akan diterbitkan dalam jurnal Trees, Forests and People menganalisis pendekatan manajemen hutan yang diterapkan oleh PT REKI, menggunakan teori analisis pemangku kepentingan, partisipasi, modal sosial, dan tangga partisipasi.

ETFLIN Image

PT. REKI dan co-management telah menanam 1.552.506 bibit pohon di kawasan Hutan Harapan sejak 2010 hingga 2019. Gambar diambil dari hutanharapan.id.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pelibatan pemangku kepentingan, pemanfaatan modal sosial dalam resolusi konflik dan penegakan hukum, partisipasi bertingkat, serta promosi pengelolaan hutan multiguna telah memberikan hasil yang positif. Hal ini terbukti dengan menurunnya tingkat deforestasi dan aktivitas ilegal, resolusi konflik yang efektif, pencegahan kebakaran hutan dan lahan, serta dukungan dari perusahaan sekitar dan pemangku kepentingan lainnya.

Pelajaran Berharga dari Hutan Harapan

Pengalaman PT REKI di Hutan Harapan memberikan pelajaran berharga dalam pengelolaan hutan produksi berbasis restorasi ekosistem. Beberapa poin penting yang dapat dipetik adalah:

  • Pemetaan Pemangku Kepentingan yang Mendalam: Mengidentifikasi seluruh pihak yang berkepentingan, memahami kepentingan dan pengaruh mereka, serta memetakan modal sosial yang dimiliki menjadi langkah krusial dalam merancang strategi pengelolaan yang tepat. Penelitian ini mengidentifikasi sepuluh kategori pemangku kepentingan dengan berbagai kepentingan dan tingkat pengaruh yang berbeda.
  • Keterlibatan Bertingkat dan Sesuai: Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan harus disesuaikan dengan modal sosial dan dukungan mereka terhadap upaya restorasi. PT REKI menerapkan pendekatan yang berbeda untuk berbagai kelompok masyarakat, mulai dari delegasi wewenang dan pengelolaan bersama (co-management) dengan masyarakat adat dan lokal yang mendukung, hingga penegakan hukum bagi pihak-pihak yang melakukan aktivitas ilegal.
  • Pemanfaatan Modal Sosial: Modal sosial, yang meliputi kepercayaan, jaringan, komunikasi, kepemimpinan, dan norma yang diakui bersama, memainkan peran penting dalam keberhasilan pengelolaan hutan. PT REKI berhasil memanfaatkan modal sosial masyarakat adat dan lokal dalam patroli hutan dan penegakan hukum.
  • Kombinasi Co-management dan Penegakan Hukum: Dalam pengelolaan hutan yang kompleks, tidak semua pendekatan co-management akan efektif. Kombinasi antara co-management dengan penegakan hukum yang terukur diperlukan untuk mencapai tujuan restorasi.
  • Program Peningkatan Mata Pencaharian: Menyediakan solusi alternatif mata pencaharian bagi masyarakat, seperti melalui agroforestri kelapa sawit atau karet, serta program-program peningkatan kesejahteraan lainnya, penting untuk memperkuat dukungan terhadap pengelolaan hutan.

Tantangan yang Belum Usai

Meskipun telah mencapai kemajuan yang signifikan, PT REKI masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk tekanan sosial yang meningkat, perburuan satwa liar, dan pembukaan lahan untuk pengembangan kelapa sawit. Namun, keberhasilan Hutan Harapan dalam menurunkan tingkat deforestasi dan aktivitas ilegal memberikan harapan bagi masa depan pengelolaan hutan di Indonesia.

Penelitian ini merekomendasikan agar kebijakan ERC di Indonesia diperkuat dengan mempertimbangkan evaluasi pemangku kepentingan yang lebih rinci, pemetaan modal sosial yang terintegrasi dengan pola penggunaan lahan, serta penilaian tingkat partisipasi. Dengan demikian, pengelolaan hutan produksi berbasis restorasi ekosistem dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.

Dikutip dari: Silalahi, M., Nurrochmat, D. R., Harison, R. D., Mansyur, I., Walsh, T. A., & Habibi. (2025). Reconciling different interests in the Hutan Harapan Rainforest Ecosystem Restoration Management in Sumatra, Indonesia. Trees, Forests and People, 0(0), 100823.

Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan informasi dari manuskrip pracetak yang belum melalui proses publikasi final dan mungkin terdapat perubahan setelah penyuntingan lebih lanjut.

Tags:

Hutan Harapan Restorasi ekosistem Sumatra Indonesia Deforestasi Pengelolaan hutan Konservasi hutan PT REKI Batin Sembilan ERC (Ecosystem Restoration Concession) Hutan hujan tropis Keterlibatan pemangku kepentingan

We Revolutionize Sciences, We Publish Sciences, We Are Scientist

ETFLIN

Become Our Reviewer

Join us in shaping the future of scholarly research and making a meaningful contribution to academia.

Newsletter

Receive any update from us

Connect with us

Please reach us on our social media below.
ETFLIN Social ETFLIN Social ETFLIN Social ETFLIN Social ETFLIN Social ETFLIN Social
© 2015 - 2025 ETFLIN (Palu, Indonesia)