Virus flu mematikan (H3N8) ditemukan lebih infeksius pada manusia
Virus flu H3N8, ancaman serius kesehatan manusia. Penelitian terbaru mengungkap infeksi tinggi virus dari hewan ke manusia di Cina.
Abd. Kakhar Umar
Monday, 18 September 2023
ETFLIN original image generated by AI
Penelitian terbaru membawa kabar penting dalam dunia ilmu pengetahuan terkait flu aviari, khususnya virus H3N8 yang tadinya dikenal lebih umum menginfeksi burung dan anjing. Penelitian tersebut mengungkap kemampuan virus H3N8 dalam menginfeksi sel epitel pernapasan manusia dan hewan, menggambarkan potensi bahaya virus ini bagi kesehatan manusia.
Virus H3N8 menular melalui udara dan mampu berkembang dengan efisien pada sel epitel pernapasan manusia
Penelitian mengenai H3N8 virus menunjukkan bahwa virus yang tadinya banyak ditemukan pada unggas, kini mampu menginfeksi sel epitel pernapasan manusia secara efisien. Virus ini memiliki kemampuan tinggi untuk mereplikasi diri pada sel-sel epitel saluran pernapasan manusia, termasuk pada organ paru-paru. Studi ini memberikan data penting mengenai kekhawatiran potensial bahwa virus H3N8 dari unggas dapat beradaptasi dan menjadi ancaman baru bagi manusia.
Peneliti mengambil sampel virus H3N8 dari manusia dan unggas, dan hasilnya menunjukkan bahwa virus yang berasal dari manusia memiliki tingkat infeksi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang berasal dari unggas. Virus yang berasal dari manusia mencapai jumlah sel yang terinfeksi lebih tinggi hingga sekitar 25-28%, sementara yang berasal dari unggas hanya sekitar 2.5-3.6%. Selain itu, virus yang berasal dari manusia juga menunjukkan kemampuan replikasi yang jauh lebih tinggi dalam sel epitel manusia dibandingkan dengan virus yang berasal dari unggas.
Potensi bahaya H3N8 pada mamalia, termasuk manusia
Penelitian tersebut menyoroti potensi bahaya H3N8 terhadap mamalia, termasuk manusia. Eksperimen dilakukan pada tikus dan musang, dan hasilnya menunjukkan bahwa virus H3N8 dari manusia mampu menyebabkan gejala klinis dan penurunan berat badan pada hewan-hewan tersebut. Pada tingkat infeksi tertentu, virus ini bahkan mampu menyebabkan kematian pada tikus.
Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa virus H3N8 dari manusia mampu menyebar ke otak hewan uji, menunjukkan sifat neurotropik yang memungkinkan virus untuk menjangkiti sistem saraf. Temuan ini memberikan peringatan serius mengenai potensi penyebaran virus ini ke otak manusia, yang dapat menimbulkan dampak yang lebih serius terhadap kesehatan manusia.
Berita ini ditulis berdasarkan laporan penelitian yang diterbitkan oleh "Cell Press" dengan detail sebagai berikut:
Airborne transmission of human-isolated avian H3N8 influenza virus between ferrets
Sun, Honglei et al.
Cell, Volume 186, Issue 19, 4074 - 4084.e11